Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk gelombang kontinyu (terus-menerus). Teknik Modulasi untuk sinyal informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter suatu gelombang sinus.
I. MODULASI AMPLITUDO (AM)
Dalam metode ini amplitudo pembawa berubah menurut sinyal pemodulasi
dan perubahan amplitudo dari harga tanpa modulasi berbanding lurus dengan harga
sesaat sinyal pemodulasi, tetapi tidak tergantung dengan frekuensi.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODULASI AMPLITUDO
A. Kelebihan Modulasi Amplitudo
1. Memiliki range jangkauan yang luas daripada FM, karena modulasi
amplitudo dipantulkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
2. Lebih mudah di modulasi karena lebih sederhana (Furwadi, 2013).
B. Kelemahan Modulasi Amplitudo
1. Mudah dipengaruhi oleh keadaan transmisinya, seperti: redaman oleh udara,
noise, interfrensi dan bentuk-bentuk gangguan lainnya.
2. Kualitas suara yang ditransmisikan tidak sejernih FM karena memiliki bandwith yang kecil (Furwadi, 2013).
JENIS-JENIS MODULASI AMPLITUDO
A. AM DSBFC (Double Sideband Full Carrier)
Double Sideband Full Carrier disebut juga full modulasi amplitudo, dimana
spektrum yang dipancarkan adalah spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB dan frekuensi USB. Bandwidth sinyal termodulasinya adalah sama dengan dua kali sinyal informasinya.
Pembangkitan Sinyal AMDSBFC
Bentuk gelombang sinyal AM dapat diperoleh dengan menambahkan identitas
carrier A cos wCt pada sinyal DSB-SC.
fAM(t) = f(t) cos wCt + A cos wCt...................................................(12)
Dimana :
f(t) = sinyal pemodulasi
cos wCt = sinyal pembawa
A = amplituda
Sinyal termodulasi amplitudo dapat dituliskan dalam bentuk :
fAM(t) = [A + f(t)] cos wCt............................................................(13)
Dengan demikian sinyal AM dapat dinyatakan sebagai sinyal dengan
frekuensi wC dan amplitudo [A + f(t)]. Jika amplitudo carrier cukup besar, maka
selubung dari sinyal termodulasi akan proporsional dengan f(t). Dalam kasus ini,
demodulasi akan sederhana yaitu dengan mendeteksi selubung dari sinyal sinusoidal, tanpa tergantung dari frekuensi maupun fasa. Tapi jika A atau amplituda tidak cukup besar, selubung dari fAM(t) tidak akan selalu proporsional dengan sinyal f(t).
B. AM DSBSC (Double Sideband Suppressed Carrier)
AM-DSBSC adalah jenis modulasi amplitudo dimana spektrum frekuensi carrier di tekan mendekati nol. AM jenis ini juga dibuat untuk mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi atau sinyal informasi.
DSBSC memanfaatkan daya transmit lebih efisien dibanding amplitudo modulasi standar, namun masih diperlukan dua kali jumlah bandwidth dibanding dengan single sideband (SSB). Hendaknya diperhatikan bahwa, walaupun bandwidth dua kali lipat daripada yang dibutuhkan untuk SSB, daya yang diterima juga dua kali lipat dari yang didapat SSB dan karena itu maka signal-to-noise rationya sama. Akan tetapi, penghematan bandwidth merupakan tujuan penting dalam sistem komunikasi dan biasanya DSBSC merupakan satu langkah dalam membangkitkan SSB.
C. AM SSB (Single Sideband)
AM-SSB adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband) saja. Dilihat dari penggunaan bandwidth, modulasi ini lebih efisien karena mempunyai bandwidth
transmisi setengah dari AM maupun DSB-SC. Pembangkitan sinyal SSB dilakukan
dengan membangkitkan sinyal DSB terlebih dahulu, kemudian menekan salah satu
sideband dengan filter. Jika USB yang ditekan, maka akan menghasilkan sinyal SSB-LSB. Sebaliknya menghasilkan SSB-USB.
II. MODULASI FREKUENSI (FM)
Modulasi frekuensi adalah suatu metode untuk mengirimkan isyarat frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa berfrekuensi tinggi. Kecepatan sudut pembawa ( {\displaystyle \omega }) dibuat berubah-ubah dengan amplitudo isyarat pemodulasi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODULASI FREKUENSI
Kelebihan :
1.Lebih tahan noise(gangguan atmosfir) karena frekuensi 88 – 108 Mhz jarang terkena noiseseperti itu.
2.Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan AM.
Kekurangan :
1.Lebih rumit dibanding AM
2.Akibat dari lebarnya bandwidthmaka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi.
III. MODULASI PHASE (PM)
Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi Fasa ini, sinyal informasi mengubah fasa gelombang pembawanya sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak berubah). Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan perangkat penerima yang lebih kompleks.
a) Cara kerja Phase Modulation ( PhM )
Modulation ini menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitudo dan frekuensinya tetap, sedang phasa-nya yang berubah-ubah. Cara modulasi ini yang paling baik tetapi juga paling sukar. Biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan dalam kecepatan yang tinggi.
b) Teknik Phase Modulation ( PhM )
Phase modulasi merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo pembawa. Phase modulasi jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks. Keuntungan phase modulasi adlah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.
B. MODULASI DIGITAL
Yang dimaksud dengan Modulasi Digital adalah proses penumpangan sinyal digital ke dalam sinyal pembawanya (Carrier Signal). Modulasi Digital terdiri dari tiga jenis dasar yaitu Amplitudo Shift Keying (ASK), Freqency Shift Keying (FSK) dan Phase Shift Keying (PSK).
I. Amplitude Shift Keying (ASK)
Amplitudo Shift Keying (ASK) adalah salah satu bentuk modulasi yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan Amplitudo sinyal informasi digitalnya. Dalam sistem modulasi ASK, simbol biner 1 direpresentasikan dengan suatu ketinggian Amplitudo tertentu pada gelombang pembawanya. Jika sinyalnya berupa 1, maka sinyal pembawa tersebut akan dikirimkan. Jika tidak, maka sinyal 0 yang akan dikirimkan. Dengan kata lain, munculnya frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya sinyal digital.
II. Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) adalah bentuk modulasi digital yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan pergeseran Frekuensi. Dalam sistem modulasi FSK (Frequency Shift Keying ), maka simbol 1 dan 0 ditransmisikan Secara berbeda antara satu sama lain dalam satu atau dua buah sinyal sinusoidal yang berbeda besar frekuensinya.
III. Phase Shift Keying (PSK)
Phase Shift Keying (PSK) merupakan bentuk modulasi yang proses pemodulasian menggunakan cara penggeseran Fasa(Phase). Pada sistem modulasi Phase Shift Keying (PSK), sinyal gelombang pembawa sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi yang dapat digunakan untuk menyatakan sinyal biner “1” dan “0”, tetapi untuk sinyal “0” fasa gelombang pembawa tersebut digeser 180°.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar